Cersex Master – Sex bareng Merry dan Anaknya
Cersex Master – Sex bareng Merry dan Anaknya
Cerita ini berawal dari hobbyku berenang. 3 minggu lalu, kulakukan hubungan terlarang dengan seorang ibu rumah tangga. Saat itu dia bersama putrinya yang masih kelas 2 SMP. Saat itu aku sedang berada di suatu kolam renang, yang mana aku menjadi membernya. Jam sudah menunjukkan pukul 5. Aku sudah siap
berenang dan akan mengeringkan badan. Kulihat ada gadis kecil berusia sekitar 13 tahun. Wajahnya manis, kulitnya putih, berambut panjang, dan berpakaian swimsuit. Benar-benar sexy, bibir dadanya sangat menantang. Belahan vaginanya terjiplak jelas, mungkin dia tidak memakai CD.
Tak lama datang anak tersebut menghampiriku.
“Om mau main bola gak?”
“Oh boleh.”
Sambil bermain bola, kupadangi tubuhnya. Sangat menarik. Kuajak dia ngobrol sedikit.
“Kamu sama siapa?”
“Sama mama, om.”
“Mama kamu mana?”
“Lagi fitness di sana om,” katanya sambil menunjuk ke fasilitas gym di seputaran kolam renang ini.
“Papa kamu?”
“Papa gak ikut. Papa kerja. Pulangnya malam banget.”
Penasaran juga aku sama mamanya. Anaknya cantik gini apalagi mamanya.
20 menit kami bermain. Dari ceritanya kutahu anak ini bernama Selly.
Tidak berapa lama mamanya datang. Memang benar. Penampilannya sangat menarik. Buah dada besar dan menonjol. Kulit nya putih mulus, mirip dengan Selly. Kami pun berkenalan. Namanya Merry, berumur 30 tahun. Kami pun ngobrol. Ternyata dirinya sedang pisah ranjang dengan suaminya. Setelah selesai ngobrol, kutawari mereka untuk kuantar pulang. Mereka mengiyakan.
Sesampai dirumah, aku dipersilahkan masuk ke ruang tamunya. Waktu hampir jam 9 malam. Kami bertiga ngobrol di sofa sambil menonton TV. Dari cerita Merry, suaminya kadang pulang kadang tidak. Tapi tidak kutanya lebih lanjut karena sepertinya dia tidak suka membahas persoalan itu.
Sambil ngobrol kunikmati kopi yang ditawari oleh mereka.
“Om, malam ini nginap di sini ya? Bolehkan, Ma?” tiba tiba Selly bertanya.
“Boleh sih, tapi Om Vedriknya mau gak?”
“Wah kesempatan ini” pikirku. Tentu saja kuiyakan.
Tak terasa setelah ngobrol, waktu sudah menunjukkan jam setengah dua belas. Merry pergi ke kamarnya. Tidak lama kemudian keluar kembali dengan busana tidur tipis. Didalamnya nampak bayang-bayang g-string dan behanya.
Selly terbelalak, “Mama pakaiannya tipis banget, kan ga sopan.”
“Gapapa Sel, Mama dah lama gak pakai pakaian ini. Om Vedrik aja gak keberatan.” kata Merry sambil tersenyum kepadaku.
“Kamu tidur sana, besok kan sekolah,” lanjut Merry.
“Iya Selly kamu tidur ya biar besok bangunnya segar,” timpalku.
Sedikit kesal mau tidak mau Selly beranjak ke kamarnya.
“Mer, kamu sexy banget pakai baju ini.”
“Iya, Mas. Aku udah lama ga pakai baju ini. Toh kalau kupakai, suamiku gak pernah peduli. Dia terlalu sibuk sama sekretarisnya.”
Aku menjadi mengerti mengapa dia pisah ranjang dengan suaminya.
Libido ku meninggi, ku sentuh pahanya. Tidak ditepis. Lampu hijau di depan mata. Kudekatakan bibirku ke bibirnya. Kami berciuman. Tanganku nakal menyentuh selangkangannya. Sambil berpagutan, dia buka baju tidurnya. Kulucuti bra dan celana dalamnya.
Tanpa berbicara gantian aku yang ditelanjanginya. Langsung dia jongkok dibawah dan mengulum si Joni. Sekitar 5 menit, gantian aku yang jongkok dan menjilati bibir vertikalnya. Dia kelojotan setengah mati, ketika lidahku menyentuh klitorisnya.
Merry kemudian telantang di karpet di lantai dengan membuka kakinya, langsung kutimpa dengan rudalku meluncur masuk. Kugoyang dengan irama maju mundur. Tanganku bermain dengan buah dadanya sambil kami berpagutan. Tak lama kemudian tubuh Merry bergetar hebat tanda dia mencapai orgasmenya. Cairan hangatnya membasahi penisku, membuatku ingin keluar juga. Diijinkannya aku keluar di dalam. Crott.,, Croott… Tumpah spermaku di dalam liangnya.
Setelah itu kami berdua duduk di sofa, dia membersihkan sperma di penisku dengan jilatannya.
Tiba-tiba Selly muncul dari balik tembok. “Om sama mama ngapain?”. Kami berdua kaget setengah mampus.
“Selly kok kamu belum tidur?” tanya Merry panik.
“Habisnya mama dan om berisik, Selly ga bisa tidur.”
Sambil terbata kami coba jelaskan “Selly, kamu tahu kalau mama dan papa sudah pisah lama. Jadi Om sama Mama melakukan aktivitas yang biasa mama dan papa lakukan.” Selly kebingungan.
“Ini namanya making love,” imbuhku.
“Selly masih belum ngerti, Selly mau lihat.” kata Selly.
“Selly bener mau lihat?” tanya Merry. Selly mengangguk.
Kupamerkan batang kemaluanku kepadanya. Kemudian Merry mencium bibirku. Kami berpagutan di hadapan Selly. “Selly sudah pernah ciuman belum?” tanyaku. Dia menggeleng. Kutarik dia mendekat. Langsung kukulum bibirnya. Kumainkan lidahku. Dicoba balas dengan lidahnya walau kaku.
Merry kini sibuk mengulum batangku. Kulucuti baju anaknya, nampak buah dadanya yang berukuran lumayan untuk anak kelas 2 SMP. Putingnya berwarna merah muda, kupilin peralahan. Selly bergelinjang geli. Merry kemudian melucuti celana dan celana dalam putrinya. “Selly ikuti aja ya Om Vedrik,” kata Merry.
Kuarahkan Selly untuk mengulum penisku. Dengan enggan dikulumnya. Awalnya kaku, tapi setelah diajari mamanya kini lebih lancar.
Setelah itu kusuruh Selly berdiri. Nampak olehku vaginanya yang masih sempit. Tidak tega untuk kutembus, jadinya hanya kujilat dan kuraba. Selly kegelian. Kini mamanya yang mencari lawan main. Diduduki penisku masuk menembus vaginanya. Pantatnya naik turun, nikmat sekali.
Selesai sesi tersebut aku berbaring dikarpet. Merry masih diposisi yang sama namun membelakangiku. Kusuruh Selly jongkok di atas wajahku. Sambil kuremas pantatnya, kumainkan lubang vaginanya dengan lidahku. Selly tidak karuan jadinya, mamanya juga mendesah keenakan.
Aku mulai merasa akan mencapai klimaks. Kusuruh Selly menyingkir. Langsung kubalik tubuh Merry. Sekarang dia yang posisi di bawah telentang. Kulebarkan kakinya dan langsung kutusuk tanpa ampun memeknya. Beberapa menit kulakukan penetrasi maju mundur kememeknya. Akan meledak spermaku keluar. Begitu juga Merry sudah menjeri-jerit. Langsung kumuntahkan ke dalam memeknya, berbarengan dengan Merry mencapai orgasme. Langsung kucabut penisku dan kuarahkan ke Selly, kusuruh dia mencoba spermaku. Mamanya tidak mau kalah ikut menjilati sperma di batangku. Kadang-kadang bibir mereka bersentuhan dan menempelkan lidah masing-masing. Itu sesi kami di malam itu.
Di lain waktu kami mengulangi hal yang sama. Kadang-kadang hanya aku dan Selly yang telah merelakan keperawanannya kepadaku. Tapi Lebih sering kulakukan dengan mamanya.
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,